Header Ads

ad

Menyambut Lahirnya Ikatan Ulama Asia Tenggara

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima audiensi Panitia Deklarasi dan Muktamar Pertama, Ikatan Ulama dan Da’I Asia Tenggara. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR RI, Gedung Nusantara 3 lantai 9 kompleks MPR DPR dan DPD RI. Rombongan Panitia Deklarasi dan Muktamar Pertama, Ikatan Ulama dan Da’I Asia Tenggara dipimpin ketuanya Muhammad Zaitun Rasmin, LC, MA.

Kepada Wakil Ketua MPR, Muhammad Zaitun Rasmin menyampaikan kesiapan pelaksanaan Deklarasi dan Muktamar Pertama, Ikatan Ulama dan Da’I Asia Tenggara, yang akan dilaksanakan di Depok Jawa Barat pada 29 November. Rencananya, beberapa ulama baik dari luar maupun dalam negeri akan hadir. Antara lain Datuk Hamzah Zainudin, Dr. Ismail  Luthfi, KH, dan  Ma’ruf Amin, serta ulama-ulama lain se Asia Tenggara.

Pembicaraan dan perencanaan Deklarasi dan Muktamar Pertama, Ikatan Ulama dan Da’I Asia Tenggara, itu menurut Muhammad Zaitun sudah dipikirkan jauh-jauh hari. Beberapa ulama yang selama ini turut menggagas acara tersebut berpendapat perlunya dibikin wadah bagi para ulama dan dai di Asia tenggara. Terutama untuk saling berkomunikasi dan membuat kesepahaman. Terlebih jika muncul-isu-isu yang bisa memojokkan umat Islam.

“Ketika ada isu seputar ISIS banyak ulama yang gamang mengambil sikap dan tidak berada pada satu pandangan bagimana menghadapi kabar tersebut. Inilah salah satu alasan yang turut mendorong untuk segera diadakannya Deklarasi dan Muktamar Pertama, Ikatan Ulama dan Da’I se Asia Tenggara”, kata Zaitun menambahkan.

Ke depan, diharapkan organisasi ini bisa mewadahi ulama-ulama yang belum memilki paayung dalam melaksanakan dakwah. Termasuk lulusan timor tengah yang jumlahnya semakin besar,  baik di wilayah Indonesia maupun di Asia Tenggara.

“Kami mengharapkan Wakil Ketua MPR hadir dan memberikan kalimat kunci pada acara tersebut”, kata Zaitun lagi.

Mengomentari sejumlah keinginan tamunya, Wakil Ketua MPR merasa senang dan mengapresiasi rencana  pelaksanaan Deklarasi dan Muktamar Pertama, Ikatan Ulama dan Da’I  Asia Tenggara.  Hidayat  berharap Ikatan Ulama dan Da’I  Asia Tenggara, itu bisa mengambil lahan-lahan dakwah yang masih kosong, yang belum dilakukan organisasi dakwah yang ada. Ini penting agar seluruh masyarakat muslim bisa mendapatkan pencerahan.

Hidayat meminta, Ikatan Ulama dan Da’I  Asia Tenggara bisa mempererat  ukhuwah yang selama ini sudah terjalin. Dan menjalin komunikasi yang makin harmonis, terutama untuk menghadapi isu-isu yang kerap merugikan kaum muslim.


Posted via Blogaway