Header Ads

ad

Qowa’idul Fiqhiyyah (Agama dibangun untuk kebaikan dan maslahat)

Oleh: Sulaiman Abu Syaikhah

الدِّينُ مبني على المصالح  في جلبِها والدرء للقبائح
(Ad dinu mabniyun ‘ala masholihi fi jalbiha wa dar ii lilqobaiihi)

“Agama ini dibangun untuk kebaikan dan maslahat dalam penetapan syariatnya dan untuk menolak kerusakan”

Dalam kitab mulakhos mandhumah fiqhiyyah yang di ringkas oleh Abu Humaid Abdullah Al-Falasi dari kitabnya Asy-Syeikh Muhammad Sholeh Al-Utsaimin di katakan dalam qaidah pertamanya;

الدين جاء لسعادة البشر
(ad dinu ja a lisa’adatil basyari)
artinya: agama islam datang untuk kebahagian manusia, dalam konteks lain dikatakan;
  
الدين كله جلبٌ للمصالح ودفعٌ للمفاسد
(ad dinu kuluhu jalbun lilmasholihi wa daf’un lilmafasidi)
Artinya: Agama ini (islam) seluruh syariatnya adalah untuk mendatangkan kebaikan & manfaat dan untuk menolak kerusakan & mudhorot.

Dan kaidah ini adalah qaidah umum dalam agama (dienullah) Allah (سبحانه وتعالى) yang padanya dikembalikan urusan agama ini.

المراد بالدِّين: الشريعة، مأخوذ من الفعل دان بمعنى: أطاع فمن دان لغيره، وأطاعه فإنه قد سلم الدين له، ولما كان أهل الإيمان يطيعون الله – عز وجل – سميت شريعة الله الدين، قال -سبحانه-: { إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ } (آل عمران:19) فقوله هنا مبني على المصالح يعني: أن الشريعة راعت في وضع أحكامها المصالح ، المراد بالمصالح :واحدتها المصلحة، وهي المنفعة.
Karena makna ad dien (agama) adalah as-syari’at diambil dari kata fi’il daana, artinya: taat maka jika dikatakan daana lighoirihi artinya: taat kepada selainnya, dan makna ato’a adalah menyerahkan semua dien (keta’atan) kepadanya, maka tatkala orang yang beriman mereka menta’ati Allah (سبحانه وتعالى) maka dinamakan syari’at Allah itu adalah: addien (agama) sebagaimana firmannya:
“sesunggunya ad dien (agama) yang benar disisi allah hanyalah islam”
(ali imran : 19)

Dari firman Allah disini dapat dipahami : bahwasanya agama islam di bangun untuk kemaslahatan artinya: semua syari’at dalam perintah dan larangannya serta hukum-hukumnya adalah untuk maasholihil (manfaat-manfaat) dan makna masholihi adalah jamak dari maslahat artinya: manfaat dan kebaikan, Misal : Allah melarang minuman keras dan judi  karena mudharat (bahayanya) lebih besar dari pada manfaatnya, sebagaimana dikatakan dalam surat Al-baqorah :219.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”.

Dan misal-misal yang lainya seperti pengaraman babi, nikah mut’ah (bagi yang ngotot menghalalkannya mudharatnya lebih besar misal: menimbulkan penyakit sexual, karena sering berganti-ganti pasangan karena vagina menerima kadar asam sperma yang berbeda-beda, bisa merusak keturunan, si anak tidak diketahui siapa bapaknya, merusak kaidah berumah tangga dsb)

وليست المنفعة والمصلحة عايدة لله – تعالى- فهو سبحانه الغني كما قال -جل وعلا-: { * يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ (سورة فاطر 15) } (2) فهو- سبحانه- غني، إنما المصلحة عائدة إلى الخلق، وليس المراد بذلك موافقة الأهواء والرغبات التي ترغبها النفوس؛ فإن ذلك مخالف لمعنى الدين والطاعة .
فالطاعة مبنية على الالتزام بأوامر الله ؛ لذلك جاءت الشريعة بالنهي عن اتباع الهوى: { وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ } (سورة ص آية : 26) فلاتباع الهوى مضار عديدة وشرور وخيمة، ليست المصلحة أبدا في اتباع الهوى.
إذا تقرر ذلك فما هو المصدر الذي نحكم من خلاله أن هذا الفعل مصلحة أو مفسدة للناس؟
Dan bukanlah manfaat dan maslahatnya kembali kepada Allåh, karena sesungguhnya Allah maha kaya sebagaimana firmanya QS alfatir  35:15.
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
Sesungguhnya Allåh maha kaya dan maslahat serta faedahnya kembali untuk hambaNYA dan bukanlah yang dimaksud disini adalah sesuai dengan hawa nafsu dan apa-apa yang di inginkan nafsu manusia, karena itu menyelisihi makna addien (agama) dan keta’atan, sedangkan ketaatan dibangun diatas iltizam (berpegang teguh) dengan perintah serta larangan Allah, maka untuk inilah syari’at islam melarang untuk mengikuti dan memperturutkan hawa nafsu sebagaimana firmanya;
“jangan lah kamu mengikuti hawa nafsu sehingga kamu tersesat dari jalan Allåh.”
(QS : shood : 26)

Karena mengikuti hawa nafsu akan menimbulkan bahaya yang banyak, kejelekan serta kehinaan, dan tidak ada di dalamnya maslahat serta manfaatnya sedikitpun dalam mengikuti hawa nafsu, maka jika kita mengakui hal tersebut maka apakah sumber beragama kita yang kita mengambil hukum tatakala mempertimbangkan: ini adalah bermanfaat dan baik buat manusia ataupun sebaliknya?

Dari sini ada 2 golongan manusia yang mensikapi agama ini :

Pertama;
1.لا يوليها او اهتمام  
Orang yang tidak memperdulikan dan tidak bersungguh-sungguh dalam mempertimbangkan masalah manfaat dan mudharat (seperti sebuah fatwa yang bisa merugikan orang banyak & membunuh jiwa pent.) yang ada pada mereka adalah hanya semangat sehingga tidak memperhatikan qaidah fiqh & menjauhi ilmu fiqh dan usul serta qaidahnya.

Kedua;

2. يوازنون موازنة الصحيحة يبن درء المفاسد و جلب المصالح
Orang yang menimbang dengan timbagan yang shahih dalam menolak mudharat dan mengambil manfaat dalam beragama dan berkata dan berfatwa, dan ini harus dengan dalil dan syari’at Allåh bukan hanya sekedar perasaan & dengan akal lebih-lebih hawa nafsu.

Misalnya: sebagian ulama mengharamkan rokok, karena mudharatnya lebih besar dari pada manfaatnya dengan dalil sebagai berikut;

• Firman Allah ta’ala :

و يحل لهم الطيبات و يحرم عليهم الخبائث ( الاعراف : 157)
“Dan dia menghalalkan yang baik bagi mereka serta mengharamankan bagi mereka segala sesuatu yang buruk ”.
(al a’raf : 157)
Rokok termasuk hal yang buruk dan membahayakan diri sendiri & orang lain serta tak sedap baunya.

• Allåh berfirman;

. ولا تلقوا بأيديكم الى التهلكة  ( البقرة : 195 )
“dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan ” (al baqoroh : 195)
Rokok mengakibatkan penyakit yang bisa membinasakan seperti kanker, penyakit paru-paru dan lain sebagainya.

• Allåh berfirman;

ولا تقتلوا أنفسكم ان الله كان بكم رحيما ( النساء : 29 )
Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya allah terhadap kalian maha menyayangi  (an nisa : 29),
Rokok bisa membunuh penghisapnya secara perlahan-lahan.

• Allåh berfirman;

واثمهما اكبر من نفعيهما (البقرة : 19)
Dosa keduanya (minuman keras & judi) lebih besar dari pada manfaatnya (al baqoroh : 219),
Rokok bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.

• Allåh berfirman;

ولا تبذر تبذيرا ان المبدرين كانوا اخوان الشياطين ( الاسراء : 26 )
Janganlah menghambur-hamburkan (hartamu) dengan boros, sesungguhnya pemborosan itu adalah saudaranya syaithon (al isra’ : 26)
Membeli rokok adalah merupakan pemborosan  & pemborosan termasuk perbuatannya syaithon.

• Rasulallah (صلى الله عليه وسلم) bersabda :

  لا ضرار و لا ضرار
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri ataupun orang lain”
Merokok membahayakan si perokok, menganggu orang lain & membuang-buang harta.

• Sabda Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) :

و كره ( الله ) لكم اضاعة المال ( متفق عليه )
‘Allah membenci untukmu perbuatan menyia-yiakan harta’ (HR bukhari-muslim).
Merokok adalah menyia-nyiakan harta & dibenci Allah.

• Sabda Rasulallah (صلى الله عليه وسلم) :

انما مثل الجليس الصالح و الجليس السوء كحامل المسك و نافخ الكير ( متفق عليه )
‘Perumpamaan kawan duduk yang baik dengan kawan duduk yang jelek ialah seperti pembawa minyak  wangi dengan peniup api (tukang pandai besi)’.
(HR Bukhari-muslim )
Perokok adalah kawan duduk yang jelek yang meniup api yang bisa membakar orang di sekitarnya ataupun menyebabkan bau yang tidak sedap.

• Råsulullåh (صلى الله عليه وسلم) bersabda;

من تحسى سما فقتل نفسه فسمه في يده يتحساه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبجا ( رواه مسلم )
‘Barang siapa menghirup (meminum) racun hingga mati maka racun itu akan berada di tangannya lalu dihirupkan slama-lamanya di neraka jahannam.
(HR Muslim).
Rokok mengandung racun (nikotin) yang membunuh penghisapnya perlahan-lahan & menyiksanya.

• Sabda Rasulallah  (صلى الله عليه وسلم) :

من أكل ثوما أو بصلا فليعتزلنا وليعتزل مسجدنا وليقعد بيته ( متفق عليه )
‘Barang siapa makan bawang putih atau bawang merah hendaknya menyingkir (menjauh) dari kita dan menjauhi masjid kami dan duduklah dirumah’ (HR Bukhari-Muslim).
Rokok lebih busuk baunya dari pada bawang putih ataupun bawang merah .

• Sebagian besar ahli fiqh mengharamkan rokok, sedang yang tidak mengaharamkan rokok belum melihat bahayanya yang nyata yaitu penyakit kanker dan paru-paru yang bisa membunuh penghisapnya.
(bisa lihat buku bimbingan islam untuk masyarakat karya assyeikh Muhammad Zamil Zainu)

# Sumber dalil dari qaidah ini adalah :

وهذه القاعدة: قاعدة بناء أحكام الشريعة على جلب المصالح ودرء المفاسد يدل عليها أدلة عديدة، منها: قوله – سبحانه-: { وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (107) }  فمقتضى كون هذه الشريعة الرحمة أن تكون جالبة للمصلحة دافعة للمفسدة، وقال -جلَّ وعلا-: { الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا }  فإكمال النعمة بإتمام هذا الدين، وتمام النعمة وإكمالها يكون بكون هذا الدين جالبًا للمصالح، دافعا للمفاسد.
Dari qaidah ini: dalam membangun hukum-hukum syari’at untuk mengambil manfaat & faedah serta menolak mudharat telah menunjukkan dalil-dalil yang jelas dari alqur’an diantaranya :

1.    وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (سورة الأنبياء آية : 107)
Dan tidak lah kami mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat untuk semesta alam (Al anbiya: 107)

Dan salah satu tujuan dari di utusnya Rasulullah adalah sebagai rahmat dan salah satu tuntutan dari kalimat ”rahmat” adalah hendaknya syari’at itu untuk mengambil manfaat dan maslahat dan untuk menolak bahaya dan kerusakan.

2. { الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا }سورة المائدة آية : 3
“Pada hari ini telah aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah kami cukupkan nikmatKU dan telah aku ridahi islam sebagai agama kalian”
(Al maidah : 3)

Sempurna dan cukupnya  nikmat ini adalah dengan di sempurnakannya agama islam dan nikmat itu sempurna serta cukup dengan agama yang syariatnya untuk mendapatkan faedah & manfaat bagi manusia serta untuk menolak bahaya dan kerusakan.

ولأهمية هذه القاعدة اعتنى العلماء بها، بل قد أخرجها الإمام العز بن عبد السلام بِمُؤَلَّفٍ كامل وجعل أحكام الشريعة كلها تدور على هذه القاعدة،
Karena pentingnya qaidah ini maka ulama merasa cukup dan bersungguh sunguh dalam meperhatikan qaidah ini bahkan telah mengemukakannya,

Al imam Al izz bin Abdussalam dalam kitabnya yang lengkap dan menjadikan hukum-hukum syari’at semuanya berputar dan bersumber dari qaidah ini.

• CONTOH LAIN DARI QAIDAH KEDUA INI DALAM AL QUR’AN :

Allah ta’ala berfirman :

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ( الأنعام:108 )
Artinya : 6:108. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.

Dari ayat ini allah melarang kita mencaci & menghina sembahan orang-orang kafir karena manfaatnya lebih kecil  bahkan mudharatnya akan lebih besar yaitu mereka orang kafir akan balik mencaci maki Allah dengan melampaui batas tanpa ilmu;

• CONTOH DARI PERBUATAN RASULULLAH (صلى الله عليه وسلم) ;

1. Ucapan beliau kepada istrinya Aisyah (رضي الله عنها) :

لولا حدثنا قومك بكفر لهدمت الكعبة و لجعلته على قواعد ابراهيم ( صحيح البخاري كتاب الحاج باب فضل مكة ب ينيانها رقم : 1583و1584و1585و صحيح مسلم كتاب الحاج باب نقض الكعبة و بنائها رقم : 1333)
” Kalaulah kaummu bukan baru masuk islam sungguh akan aku hancurkan ka’bah dan aku bangun kembali diatas pondasi ibrahim.”
[HR bukhari kitab hajj bab keutamaan ka'bah dan bangunnanya no : 1483,3584,1585 dan muslim kitab hajj bab renofasi ka'bah dan bangunanya no : 1333]

Dalam hadist ini Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) lebih mendahulukan maslahat, padahal beliau ingin sekali menghancurkan ka’bah dan membangun kembali sesui pondasi yang dibangun nabi Ibrahim (عليه سلم) dulu, karena saat kaum quraish merenofasi ulang ka’bah  mereka kekurangan harta yang baik dan bagus untuk membangun ka’bah sehingga hanya sampai ( sebelum )  hijr  ismail, namun demi maslahat dan tidak ingin timbul fitnah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengurungkan niatnya untuk merenofasi ka’bah karena umatnya ( orang quraish ) saat itu baru masuk islam .

2. Contah lain; Tatkala umar mengemukan kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) untuk minta izin membunuh tokoh munafiq Abdullah bin Ubai bin Salul yang tingkah lakunya sudah sangat meresahkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan kaum mukminin saat itu, Umar (رضي الله عنه) berkata :

يا رسول الله دعني ان اضرب عنقه فقال رسول الله : لا يا عمر, لا يتحدث الناس ان محمد قتل أصحابه ( رواه البخاري كتاب المنافق باب :ما ينهى عن دعوة الجاهلية رقم : 3518 و مسلم في كتاب البر و الصلة و الاداب باب نصر الاخ ظالما او مظلوما رقم : 2584 )
“Ya Rasulullah biarkan aku untuk memengal lehernya, maka Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menjawab : ‘Jangan ya Umar, jangan sampai manusia membicarakan bahwa Muhammad telah membunuh para shahabatnya’.”
[HR bukhari kitab munafiq bab: larangan berdoa untuk orang jahiliyyah hadist no 3518 dan muslim, kitab; berbuat baik dan menyambung silaturrahmi dan adab bab menolong saudara yang berbuat dhalim atau di dhalimi no 2584]

Dari hadist ini dapat kita pahami : bahwasanya Rasulullah tidak ingin timbulnya fitnah, dengan sebab membunuh tokoh munafiq ini karena tokoh ini memiliki pengaruh dan pengikut dikaumnya dan saat itu sebagian besar umatnya adalah baru saja masuk islam, padahal kalo kita lihat banyak dosa & penghianatan kepada Rasulullah, memfitnah Aisyah (hadist ifki), membuat masjid dhiror, mengatakan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) orang yang rakus & orang yang hina (lihat QS al munafiqun) dsb, namun demi maslahat secara umum Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melarang Umar untuk membunuh tokoh munafiq ini.

3. Tatkala ada orang arab badui masuk kemasjid dan kencing didalamnya, pada saat itu para shohabat ingin mencegahnya namun Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melarangnya, beliau bersabda :

دعوه ثم امربدلو من الماء فصب على بوله ( رواه البخاري كتاب الآدب باب الرفق في االأمر كله حديث رقم : 6025 و مسلم كتاب الطهارة باب وجوب غسل البول وغير من النجسات اذا حصلة في المسجد …. حديث رقم :284,285 )
Kata Rasululah : biarkan saja, dan beliau memerintahkan untuk menyiramnya dengan air, maka para shohabat menyiramnya dengan air.
[HR bukhari kitab adab, bab lemah lembut dalam segala hal hadist no 6025 dan muslim kitab: thoharah bab wajibnya mencuci air kencing dan najis yang lain jika didapati dalam masjid no 284 & 285]

Dari peristiwa ini mudharat yang di cegah oleh Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) diantaranya :
1.   Jika dibiarkan para shahabat mencegahnya maka akan terbukalah aurat orang badui ini sehingga akan banyak orang melihatnya.
2.   Jika dicegah mungkin akan menyebar air kencingnya ke mana-mana.
3.   Jika dicegah maka akan terputus air kencingnya dengan terpaksa dan ini bisa menimbulkan penyakit bagi orang badui tersebut dan Rasulullah tidak ingin terjadi itu semuanya.

Inilah diatara manfaat dan faedah dari lemah lembutnya Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) kepada orang yang jahil dan bodoh.

***

_______
MARAJI:

• قواعد القواعد لشيـــخ صالح بن عبد العزيز آل الشيخ

• منظومة القواعد الفقهية  للعلامة عبد الرحمن بن ناصر السعدي رحمه الله

• رسالة لطيفة في أصول الفقه للعلامة عبد الرحمن بن ناصر السعدي رحمه الله

• ملخص القواعد الفقهية إعداد أبو حميد عبد الله بن حميد الفلاسي

• مذكرة أصول الفقه على روضة الناظر للعلامة ابن قدامة رحمه الله  تأليف الشيخ محمد الأمين بن المختار الشنقيطي رحمه الله صاحب أضواء

http://sunniysalafiy.wordpress.com/2012/04/24/qowaidul-fiqhiyyah-agama-dibangun-untuk-kebaikan-dan-maslahat/