Header Ads

ad

Ketua DPD WI Sidrap khatib perdana di Masjid Markaz Dakwah DPC WI Baranti


Ketua DPD WI Sidrap khatib perdana di Masjid Markaz Dakwah DPC WI Baranti

Sidrap, Juma’at 7 Desember 2012 bertepatan dengan tanggal 23 Muharram 1434 Hijriyah Mesjid Dzulhijrah yang merupakan pusat kegiatan Dakwah DPC Wahdah Islamiyah Baranti untuk pertama kalinya digunakan Sholat  Jum’at. Meskipun pembangunan belum rampung secara total, namun Masjid yang mulai dibangun pada September tahun lalu ini sudah dianggap layak untuk ditempati shalat berjamaah. Acara shalat Jumat perdana ini juga dirangkaikan dengan makan siang bersama di rumah Bapak H Zulkifli  yang bersebelahan dengan Masjid Dzulhijrah. H. Zulkifli yang akrab disapa H. Pilli merupakan salah satu tokoh penting dalam pembangunan masjid Dzulhijrah yang juga merupakan penasehat DPD wahdah Islamiyah Sidrap.

Pelaksanaan shalat Jum’at perdana ini dihadiri oleh sekitar ratusan jamaah, baik dari pengurus DPC WI Panca Rijang, DPC WI Kulo, DPC WI MaritengngaE, DPC WI Watang Pulu, serta masyarakat sekitar Masjid. Turut juga hadir, Sekretaris DPD Wahdah Islamiyah, Syahrul Mubarak, SKm, Ketua DPC Maritengngae, Muhammad Arsyad, dan Ketua DPC WI Baranti sebagai Pertokol Sholat Jum’at. Adapun khatib yakni Ustadz H. Muhammad Said Saad, Lc yang merupakan Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sidrap. Dan bertindak selaku Imam yakni Ustadz Bustamin Amin, S.Pdi wakil Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sidrap.

Sebagaimana khutbah Jumat pada umumnya, Khatib senantiasa mengawali dengan ketakwaan kepada seluruh jamaah jumat. Ketakwaan yang merupakan bekal penting dan utama dalam meniti kehidupan dunia yang dipenuhi ranjau dan duri ini. Terlebih lagi di zaman ini, yang mana tiada hari tanpa fitnah dan godaan, maka sangat amat dibutuhkan bekal ketakwaan untuk bisa lolos dan selamat dunai dan akhirat.
Tidak lupa khatib memberikan apresiasi kepada segenap warga yang telah hadir dan menjadi orang-orang pertama yang shalat Jumat di Masjid Dzulhijrah. Semoga dengannya, kita menjadi contoh dan akan diikuti oleh orang lain. Karena memulai suatu perkara kebaikan akan mendapatkan pahala orang-orang yang mengikutinya. Sebagaimana Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Barangsiapa yang merintis(memulai) dalam agama Islam sunnah(perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya(mengikutinya) setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. (HR. Muslim No. 1016)

Sang Khatib juga menyampaikan tentang berbagai keutamaan masjid. Masjid merupakan satu-satunya tempat yang diakui oleh Allah azza wa jalla sebagai rumahNya. Masjid juga merupakan bangunan pertama yang dibangun oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena keutamaannya, maka elemen yang terkait dengannya juga turut memiliki kemuliaan. Orang yang menjadi Imam masjid mendapatkan pahala yang sangat besar. Disebutkan dalam riwayat bahwasannya Imam mendapatkan semua pahala orang yang makmum di belakangnya. Begitu pula Orang yang mengumandangkan Adzan atau Muadzin masjid juga memiliki keutamaan yang besar. Sampai-sampai Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, “Seandainya saya bukan seorang khalifah, maka saya mau jadi seorang Muadzin”. Orang-orang yang shalat berjamaah di masjid dijanjikan pahala 27 derajat dibanding orang yang shalat sendiri-sendiri. Bahkan pemuda yang hatinya cenderung kepada masjid akan mendapatkan naungan Allah Subehanahu wa ta’ala di Padang Masyar kelak.
Marilah kita senantiasa mengajak dan mengingatkan orang untuk memakmurkan masjid. Karena dengan memakmurkan masjid Allah kita dapat tergolong ke dalam hambanya yang beriman. Sebagaimana firmanNya:
  
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. At Taubah Ayat ke 18)

Masjid Dzulhijrah merupakan salah satu diantara sekian banyak masjid di Kab. Sidrap. Khususnya di Kecamatan Baranti ini, dimana-dimana kita bisa temukan masjid. Masjid diharapkan agar tidak sekedar menjadi sarana ibadah bagi kaum muslimin. Namun juga sarana atau tempat pembinaan umat. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan pembinaan kepada para sahabatnya di masjid. DI tempat itulah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan banyak hal mulai dari aqidah yang benar, ibadah yang benar, perkara muamalah, perekonomian, hingga strategi perang. Inilah yang jarang kita temukan di masjid- masjid masyarakat kita sekarang. Pada umumnya, masjid hanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk shalat 5 waktu saja.

Kita harapkan dengan bertambahnya masjid di Baranti ini, dapat menambah semangat bagi umat muslim untuk beribadah dan menjadikan tempat mulia ini sebagai basis pembinaan umat. (www.wahdah.or.id) Azr/