Header Ads

ad

Berita Soal Natal 'Diplintir', Media melukai kaum Muslimin

MukminIn BLOG. Kembali media melukai kaum muslimin, dengaan menuliskan berita bahwa pihak kepolisian   menggandeng aparat  TNI dan  sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) seperti  FKPPI, KNPI, Forum Pembela Islam (FPI) Makassar, serta Pemuda Pancasila. sebgaimana dimuat di beberapa media. Dan juga  Hari Raya Natal di Aceh yang berlangsung aman.Namun Menurut BBC yang mengutip pendeta Nico, perayaan Natal ini berbeda dengan tahun lalu. "Tahun ini sifatnya lebih mencekam begitu takut juga sih, tiba-tiba nanti ada orang atau apa gitu,


FPI Makassar bantah telah menurunkan laskar ikut mengamankan Natal


(Arrahmah.com) MAKASSAR  - Ketua DPW FPI Sulawesi Selatan, Ustadz Agus Salim membantah telah menurunkan 200 laskar untuk mengamankan gereja dan Natal. Menurutnya, berita tersebut bohong dan media telah memanipulasi perkataannya yang hanya mengatakan dukungan terhadap keadaan yang aman di kota Makassar.

Hal itu diungkapkannya melalui sambungan telepon kepada arrahmah.com, selasa (25/12) merespon pemberitaan media yang masif tentang keterlibatan FPI dalam pengamanan gereja dan kegiatan Natal di Makssar, Sulawesi Selatan.

"Berita itu fitnah, saya dan kawan-kawan Makassar sangat kaget ketika melihat berita di TV" Ujarnya.
Ia menceritakan sedikit kronologis, menurutnya FPI memang turut diundang dalam rapat oleh Kapolres bersama ormas lain seperti Pemuda Pancasila, FKPPI, KBPPP, dan lainnya membicarakan keamanan kota Makassar menjelang Natal dan tahun baru. FPI diminta untuk ikut terlibat dalam pengamanan Natal secara langsung dengan mengerahkan anggota laskarnya, namun ia menolak  ditengah forum tersebut karena bertentangan dengan prinsip FPI.

"Justru kami katakan, FPI tidak bisa seperti itu ( mengamankan Natal) bertentangan dengan pandangan kami. Kami hanya mengatakan  mendukung ketertiban dan keamanan saja. Jadi, tidak ada laskar yang turun mengamankan gereja." Jelas Ustadz Agus Salim.

Lanjutnya, ia juga sempat diwawancara oleh media massa. Kepada media tersebut ia menerangkan kembali prinsip yang dia utarakan pada saat rapat dengan Kepolisian bahwa FPI tidak terlibat menurunkan laskar untuk mengamankan Natal.

"Ini jelas diplintir, saya sudah terangkan seperti tadi di dalam rapat. FPI memang setuju dengan situasi yang aman di Makassar dan tidak akan mengganggu umat lain beribadah selama mereka tidak memusuhi Umat Islam, saya suruh mereka baca al mumtahanah:8. Loh, kok tiba-tiba beritanya berbeda dan diblow up habis-habisan," tandasnya mengakhiri penjelasan.

Seperti diberitakan, beberapa media massa umum memnurunkan berita bahwa FPI Makassar telah menerjunkan 200 laskar untuk mengamankan kegiatan Natal. (bilal/arrahmah.com)

Berita Soal Natal 'Diplintir', Wartawan Aceh Protes

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Perayaan Hari Raya Natal di Aceh sudah jelas berlangsung aman. Semua agenda Natal berjalan tanpa gangguan yang membuktikan tingginya tingkat toleransi umat Islam di Aceh.

Namun anehnya, sebuah berita di BBC Indonesia menulis hal yang berbeda dengan kondisi di lapangan.

Seperti diketahui, BBC Indonesia tanggal 24 Desember 2012 memuat sebuah laporan bahwa: "Sebagian umat Kristen di Aceh tak bisa gelar misa di gereja".

Dalam beritanya, BBC Indonesia menyatakan para jemaat dari sembilan gereja di Kota Banda Aceh tersebut menggelar misa di lokasi terpisah secara tertutup.

Menurut BBC yang mengutip pendeta Nico, perayaan Natal ini berbeda dengan tahun lalu. "Tahun ini sifatnya lebih mencekam begitu takut juga sih, tiba-tiba nanti ada orang atau apa gitu," tambah Nico kepada BBC.

Terkait dengan berita ini, Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) mengecam berita tersebut. Berita ini sangat menyudutkan dan penuh dengan fitnah. "Kami mengecam berita yang menyudutkan ini," kata Juru Bicara KWPSI, Azhari, yang juga wartawan Antara.

Hal ini disampaikan Azhari saat pembukaan acara "Refleksi dan Do'a Bersama Mengenang Para Suhada Tsunami" yang diselenggarakan KWPSI di Rumoh Aceh Kupi, Lamnyong, Banda Aceh, Rabu (26/12).

Sekjend Gema Aneuk Muda Nanggroe Aceh (GAMNA), Tgk Muhammad Nasir, yang hadir dalam acara tersebut juga sangat menyayangkan berita tersebut. "Kami mempersoalkan berita ini. Ternyata mereka tidak bisa menghargai toleransi masyarakat Aceh terhadap minoritas,” ujarnya.

Kecaman serupa juga datang dari aktivis santri dan penulis Muda Aceh, Teuku Zulkhairi, ia mendesak agar tokoh Islam, pemerintah Aceh dan Kementerian Agama harus bersikap terkait berita ini. "Ini fitnah untuk masyarakat Aceh,” ujarnya.

Teuku Zulkhairi menambahkan, berita itu seperti pemaksaan opini agar Aceh dipandang negatif oleh dunia luar. “Maka, kami mendesak pemerintah agar bersikap, jangan sampai Aceh terus diopinikan buruk oleh para jurnalis yang tidak bertanggung jawab yang menulis berita untuk suatu kepentingan,” tegasnya.

Sementara itu, pendeta HKBP Amrin Sihotang S.Th, mengatakan persiapan Natal 2012 berjalan lancar. Saat itu tidak ada gangguan apa pun melakukan persiapan dalam menyambut hari besar umat Kristiani.

“Semua berjalan lancar tanpa ada isu-isu miring menerpa jemaat. Sampai saat ini tidak ada hambatan apa pun dalam melakukan persiapan," ujarnya, Senin (24/12), sebagaimana dikutip oleh The Globe Journal.

Tata Laksana Natal Gereja Katolik Hati Kudus, R Nainggolan, juga mengakui kemajemukan umat beragama di Aceh dan perayaan Natal berjalan lancar. “Aceh menjadi contoh untuk kerukunan umat beragama," ujarnya. “Meskipun Aceh menerapkan syariat Islam, tapi masyarakat di sini masih menghargai perbedaan antar agama.”